Sabtu, 30 Juni 2012

Yaa Nuur

Yaa NuurKerikil malam menghenduskan nafasnya tatkala malam menghembuskan nyawanya ..
Merintihkan laju kehidupannya yang seakan tak pernah terbalas sepenuhnya ..
Tak mampu meraungkan asanya pada Sang Penguasa Jiwa ..
Dan hanya sanggup tuk berlari dalam iringan-Nya ..

Menyelami hati yang tak akan merasakan kasih sayang pada jiwa yang penuh kerinduan ..
Menemani haluan raga yang terindah disaat mata kan terpejam ..
Mencoba tuk mencari cahaya yang akan menghantarkannya pada tempat terdamai dalam sebuah masa ..
Masa yang akan datang pada hati, jiwa, dan raga yang selalu menantikan Cinta-Nya ..

Malam semakin menampakkan selimut kabutnya yang membuat jiwa-jiwa ini semakin merindu ..
Pupus mengitari angan-angan dalam otak kanan, kiri dan tengahku ...
Perlahan dan mampu menyelusup serta mengusik apa-apa yang jadi penghalang nalurinya ..
Biarkan sisi-sisi gelap ini mencoba mencari terangnya sendiri andaikan tak ada yang menemani dalam temaramnya kehidupan ..

Begitu pekat ..
Cahaya itu pasti kan ada ..
Ada dan tak akan pernah padam ..
Engkaulah cahaya paling terang daripada semua cahaya ..
Yaa Allah ...
Yaa Nuur ...

Jumat, 29 Juni 2012

Jangan Lagi




Dalam dekapanmu ku tumpahkan segala rasa yang kurasakan tadi pagi ..
Kau biarkan aku memelukmu erat, begitu erat dan tak ingin melepasnya sampai tangisku hilang ..
Kau bimbing aku untuk ungkapkan apa yang ku sedihkan sampai kelopak mataku basah akan airmata ..
Ku tuturkan sebuah kata dan kaupun memahami apa yang ku maksudkan ..




Ibunda ...
Maafkanlah ananda jika tadi pagi telah buatmu resah dengan tingkahku ..
Membuatmu bertanya-tanya dengan sedikit sikapku yang tak seperti biasa ..
Mengecewakanmu dengan apa yang ku lakukan tadi pagi ...

Tangisan itu bukan aku yang meminta ...
Kesedihan itu muncul seketika saat ku lihat sosok renta yang lunglai raganya ..
Ia begitu menyanyangi aku, layaknya yang telah pergi meninggalkan aku  ...
Tak kuasa aku menyaksikan  kulitnya yang semakin melekat pada tulangnya, langsung ku berpamit n meminta maaf akan segala salah dan khilafku pada sosoknya yang menyembunyikan kesakitannya untuk tersenyum sejenak memandangku ..

Ku tumpahkan semua dalam ruang yang ada dalam bilik istanaku  ..
Hingga akhirnya kau menemukanku dengan sedikit menyedatkan kata-kata menjawab tanyamu ..
Dan semua ku katakan padamu apa yang ku saksikan pagi tadi ..
Kesedihan pun tak luput dari raut wajahmu, sekali lagi maafkan anakmu ini Ibunda ..

Seraya kau peluk aku sambil kau mengusap kepalaku dan membelai rambutkku dalam keharuanku ..
Seuntai nasehat-nasehat kau berikan tuk bangunkanku dalam keadaan ini ..
Menguatkan aku  akan apa yang akan ku tempuh dalam jalanku kelak ..
Dan kau mencoba tuk percayakan itu semua padamu dan bapak, karena tak seharusnya aku memikirkannya ...

Aku tahu itu, aku sangat tahu akan itu ...
Namun jangan kau larang aku tuk tak bisa memikirkannya, karena tanpa adanya sosok itu akupun tak mungkin ada didunia ini ...

Haruskah aku harus kehilangan orang yang aku sayangi untuk sekali lagi, dan lagi??

Aku belum mampu tuk bahagiakan mereka, namun mereka telah jauh pergi lebih dulu meninggalkan aku disini ..
3 kali aku rasakan sudah orang yang menyanyangiku, membimbingku, dan yang memberi motivasi kepadaku t’lah bersemayam dalam kedamaian mereka ...
Aku masih belum siap untuk kehilangan lagi, baru kemarin rasanya aku mengembangkan senyumku untuk dunia ..

Haruskah aku kehilangan untuk kesekian kalinya?
Ibunda kuatkan aku lagi ...
Ibunda berikan pelukanmu untukku ..
Agar ku menjadi orang yang tegas, yang bijak, dan orang yang tegar ...

Ya Allah pelipur laraku belum sepenuhnya terobati ..
Hamba berharap ada sedikit senyum  kebahagiaan sebelum kau sayatkan kembali hal itu padaku ..

“Bismillahirrahmanirrahim, ya Allah berikan kesembuhan pada sosok yg menyanyangi hamba dan perkenankan hamba selalu melihat senyummnya ketika ku bertemu dengannya.”
Aamiin ..


Get well soon, mbok (mbah) ..
Forgive us ..
Always love u like we love others persons who are love me like U ..
:’) ..

(dirangkai 10 Juni 2012, ditujukan kepada Almh. mbok Katemi, wafat 25 Juni 2012)
Semoga amal ibadah beliau diterima dan dosanya diampuni oleh Allah swt, serta semoga ditempatkan bersama orang-orang yang berada dijalan Allah swt ..
Aamiin ..

Masih Kehilangan


Masih Kehilangan
Masih Kehilangan

Penyapaan dunia pada setiap insan menggelegar bagai runtuhnya kalbu ..
Kini duniaku kembali terang, embun perlahan hilang dengan terangnya dan gelap pun lenyap dengan kesendiriannya ..
Mengusik persemayaman dalam hening, tubuh yang terbaring menggoyak ingin terjaga ..
Mata yang tertutup terbuka oleh sinarnya tirai-tirai kehidupan dan mulai tampak hamparan insan terbangun dari sisi gelapnya ..

Haturkan kenistaan berawal dari mimpi yang belum terwujud atau tak akan pernah terwujud ..
Kerikil-kerikil rayuan kesuraman menghampiri dan menemani dengan setianya ..
Hancur diriku sekarang dalam kenestapaan kehidupan yang tak kurasa indah tuk ku jalani .,
Runtuh satu persatu apa yang t’lah kugenggam dalam tempayan imajiku ..

Rinai-rinai kebahagian, akankah ku temukan kembali seperti disaat aku masih ada disana?
Menangkap keikhlasan, berlaju dengan kesabaran dan berlari tanpa menggumingkan perkataan yang akan menyesakkan hati ..
Semoga aku kuat, aku bisa, dan aku mampu ..

Hari ini awalku kembali titihkan dunia yang baru ..
Hari ini mulaiku kobarkan semangat dan pribadi yang baru..
Hari ini  kan ku persembahkan keraguan yang berubah menjadi senjata peranggku tuk taklukan liarnya keegoisanku ..
Dan hari ini aku berpijak disini, dibumi ini, beratapkan birunya langit penyayat kebodohan ..

Kemarin istimewa, hari ini harus lebih istimewa, dan hari esok harus luar biasa ....

Kamis, 28 Juni 2012

Indahmu

Indahmu
Indahmu

Aku bersemayam dalam biduk diamku ..
Sinar Sang Surya pun tak nampak sekalipun Dia berada di atas kepalaku ..

Apakah kebodohan yang menyelimuti setiap perhatian itu?
Atau kah perasaan yang tak tahu akan kehadiran kesucian hati yang penuh dusta namun tampak indah dengan kebisuan ini ..

kenapa kekecewaan harus ada disetiap insan?

Senyummu


Senyummu
Senyummu

Aku melihat engkau tersenyum dibalik agenda hari-harimu
Dalam tegarmu menempatkan cinta itu untuk seorang yang kau tunggu disana
Ditempat yang pernah kau ceritakan padaku, tempat terindah dalam ceriamu untuk duniamu

Langkah kakimu yang lambat laun seakan cepat, menggiring nafsumu kesangkar kesucianmu
Begitu anggun ku pandangi caramu menemukan celah untuk tak hiraukan omongan-omongan bising disekitarmu
Lembut namun belum pernah ada yang berikan itu dan buktikan itu dihadapanku
Mungkin itu lebih baik adanya, dan mungkin itu yang terbaik untukmu

Aku bangga akan ketegaran dan ketangguhanmu disetiap rasa yang diberikan insan-insan pelemah iman
Bukan hanya tutur yang kau suguhkan padaku, namun nyatapun kau berikan untukku meski terbalut dalam hatimu

Sungguh semula aku tak sadar akan apa yang tertata rapi dalam skenario kehidupan ini
Aku tersentak ketika aku melihat dan mendengar apa yang semula tak ku duga
Dalam rahasia diammu menuturkan bahasa-bahasa yang tak sanggup ku pahami
Dan dalam diammu pula kau simpulkan tali itu ketika ku tak tahu apa yang ada dalam harapmu

Sedikit ku rangkai kata ini sesaat ku yakinkan bahwa akupun bisa menjadi sepertimu
Menghaturkan nafas-nafas  itu untuk yang terindah pada waktunya kelak
Menghiasnya dengan lantunan kasih sayang yang takkan terganti dalam bejana keikhlasan
Dan menjaga kehadirannya sampai kan akhir waktu yang memisahkan


Ku tunggu dirimu teman
Simpan nama itu dalam hatimu erat agar kau tak tersesat nantinya


Ya Allah lindungilah dan berilah kebijaksanaan kepada kami
Aamiin ...

I Won't Give Up


I Won't Give Up

Aku lemah, aku lelah dengan semua penat yang selalu hadir dalam nadiku ..
Dahaga akan syair-syair lembut yang membuat detak jantungku berlari mendahului Sang Waktu ..
Merindui pancaran cahaya silau dalam kegelapan yang menhenduskan nafas kekhilafan ..
Rintihan  rinduku mengoyak setiap kata dan imajiku ketika terusik ucap yang terlontar dari bibir ini ..

Indahkah dunia ini untuk para penghina seperti aku ?
Yang selalu mengharap keberanian dari orang lain?
Yang selalu menanti keperkasaan dari orang lain ?
Yang selalu menutup mata ketika tak sanggup menjawab satu persatu dilema dunia?

Menangispun tak terasa itu adalah sebuah tangisan ..
Seakan tangan tak sampai tuk mengsap air mata yang mengalir deras dan bertahan di pipi ini ..
Hanya sanggup meraung dalam jiwa dan perasaan pun mengangguk lemah ..
Tak dapat berkata lantang layaknya penyeru-penyeruMu ..
Tak dapat berteriak tegas laksana para pejuang-pejuangMu ...

Hilang apa yang ku punya ..
Mereka pergi dengan hati mereka ..

“Hargai ..., Tolong hargai apa yang telah Allah berikan padamu ...!“
“Syukuri ...., Syukurilah apa yang telah Allah berikan padamu ...!”
“Cintai ...., Tolong cintai apa yang telah Allah berikan padamu ...!”

Suara-suara itu menggema indah dalam pendengarku ...
Hiks ..Hiks ..

Tangisan air mata yang sia-sia ..
Tak bermakna dan tak mampu untuk dimengerti ..

Dalam lumpur ini tetap teguhkan jiwaku untukMu ya Allah ..
Rahman dan RahimMu selalu kutempatkan dalam tempat teristimewa ...
Allahu ..

“ I won’t give up .... “

Rabu, 27 Juni 2012

Tears


Tears
Tears
Air mata ini pernah ku teteskan dalam sepi dunia-Mu ,mengalir deras mengharukan suasana saat ku ingat masa laluku ..
Untaian keindahan nama-nama-Mu terukir dalam hati yang penuh sesak dengan rasa bersalahku akan semuanya yang ku lakukan ..
Topeng kemunafikanku seketika terlepas dan terhempas dalam nyanyian syahdu alunan ayat-ayat peng-ikrar-Mu yang senantiasa menyelimuti tingkah laku dan rasa yang ada dalam batin dan hatiku ..
Miris dukaku dalam genangan dosa yang melayang terombang-ambingkan nafsu ..
Kelakar jiwaku menepis keraguan tuk lanjutkan langkahku mengharapkan keindahan yang lebih ketika ku teteskan air mata ini ..

Menangis tak berarti cengeng ,tpi aku menganggap itu adalah suatu keberanian ketika berhadapan dengan Sang Pencipta Segalanya ..
Jangan kau anggap air matamu sia-sia ,jangan kau anggap desiran tangismu hanya akan buatmu kecewa ..
Tidak teman ..

Jikalau Engkau perkenankan hamba tuk keluarkan isi hati yang teramat sakit begitu dalam terpendam ,maka Menangislah aku lakukan ketika ku dalam dekapan kesyahidan-Mu ..
Meski tak seindah mutiara ..
Meski tak seelok permata ..
Namun tangisku lebih berharga dari semua itu ..
My tears n me myself is Yours ..

Allahu ..

Dengan hati-Mu, dari hati kami


Aku rendah dimata-Mu ..
Aku hina dihati-Mu ..
Aku buruk dalam ingatan-Mu ..
Aku bodoh dihari-Mu ..
Aku tak halnya sebuah sampah dalam genggaman-Mu ..
Aku selalu salah dihadir-Mu ..

Tapi aku, aku kan bisa lakukan pa yang kau mau ..
Karena aku, aku kan tunjukkan bahwa engkau tak sia-sia telah hadirkan aku disini ..

Dalam dunia ini ..
Dalam peperangan ini ..
Dalam kegelapan ini ..

Engkau tahu, tahu semua adalah yang terbaik ..
Aku dan semuanya, semua yang telah kau tuliskan untuk kami ..
Itulah jalan yang harus kami lalui ..
Tuk merasa lebih dekat dengan-Mu ..
Dengan hati-Mu, dari hati kami ..

Untuk-Mu


Untuk-Mu
Untuk-Mu

Saat laraku ada, kau leburkan dengan kasih-Mu ..
Saat penatku hadir, kau sejukkan dengan sayang-Mu ..
Saat kekecewaanku bermula, kau yakinkan dengan cinta-Mu ..
Saat khawatirku menjelang, kau tepiskan semua dengan rindu-Mu ..

Ini diriku yang selalu merindukan-Mu ..
Ini hatiku yang selalu mencintai-Mu ..
Inilah jiwaku yang selalu inginkan sayang-Mu ..
Inilah ragaku yang selalu inginkan kasih-Mu ..

Ya Allah ..
Genggam cinta ini dalam cinta-Mu ..
Simpan sayang ini dengan sayang-Mu ..
Semayamkan kasih ini bersama kasih-Mu ..
Dan terangkan rindu ini dicahaya rindu-Mu ..

Dalam kasih sayang cinta n rindu ..
Ya Allah ku titipkan semua pada-Mu ..
Keindahan kan ku gapai ..

Bersyukurlah


Bersyukurlah
Bersyukurlah

Menahankan keindahan yang terukir dalam benak yang senantiasa bersabar dalam kegalauan hati ..
Merintihkan perih luka dan kekecewaan membasuh deras dalam pencernaan kabut gelisah ..
Meng-ongokkan kata terasing tuk rekatkan masa yang t'lah lalu dan bersama daun keheningan peng-inderaan ..
mengguguskan temaram kekhusyukan yang merekah dalam setiap pengecap syukur terlontar jernih ..
Kehilangan arah ..
Berbekas hati yg tergores ..
Keindahan yag kan melemah tanpa kekhawatiran ..

Masa depan ..
Dalam sbuah kunci yang brawal dari mimpi ..
Berfikir jernih dan biarkan apa yang terasa tak seharusnya ada menghilang brsama kabut ..
Dan bernafaslah lembut dalam hatimu saat kau temukan keindahan untuk kesabaranmu ..
Dalam genggaman Pemilik Segala Rasa ..

Alhamdulillah ..

Hanya dalam Ingin-Mu


Dalam ingin-Mu
Hanya dalam Ingin-Mu

Kemilau keindahan dalam angan itu kini kian tak mungkin dapat terbias lagi ...
Ucapanmu, kelakuanmu, dan kebohonganmu adalah kegelapan yang menutupi cerahnya citamu ...
Meraung indah tapi tak dapat memberikan yang t'lah kau inginkan ...
Merendah dan semakin terendah dikala saat kau hilangkan keindahan itu ...

Menetes haluan getir asa dan rasa menjadi satu keutuhan yang berarti ...
Kemesraan hayat yang terkadang menjadi penyemangat angan kini t'lah terusik ...
Penerka hati yang tak mungkin melemah bahkan kan tetap menjadi bara yang membakar arang ...
Fahamkan nestapa dan keraguan dalam keinginan yang merubah semua keadaan ...
Pernahkah kau merasa ??

Hari kan menjadi saksi dalam eksetika kesadaran gelap malam ...
Rembulan terbang dalam tangisan dan rintihan kemelut kegalauan ...
Mau dan tak mau, akhirnya tergadaikan sudah kasih sayang karena tak inginnya dirimu dengan sosokku ...
Deras kepiluan yang dalam ilusinya mengharapkan cahaya terang dari Sang Rembulan ....

Aku tau sang rembulan tak akan bisa setegar Sang Surya ...
Tapi setidaknya mereka tahu apa yang harus mereka lakukan untuk membuat Sang Surya mereka bangga karena kasih sayangnya dan tak membiarkan ada yang lain hinggap ketika pelukan Sang Surya masih ingin merekatkan kerinduannya ...
Sang Pelangi pun tetap saja malu karena mereka tak dapat memberikan keindahan cahaya yang dia punya ...
Kemana hati dan kasih sayang itu ...

Haruskah aku juga lakukan apa yang telah kau lakukan ....
Aku pasrahkan pada-Mu ya Allah .....

Aku cukupkan sampai disini ....
Biarkan cinta dan kasih sayang-Mu saja yang mengisi kesepian hati dan pikiranku ....
I LOVE U SO MUCH .........

" Biarkan aku tidur, karena jiwaku dimabukkan cinta, dan biarkan aku beristirahat, karena jiwaku telah memiliki limpahan kasih sayang siang dan malam ." (Kahlil Gibran)

Untuk Aku


Bintang Untuk Aku
Untuk Aku
Terengah raga yang terapung perampaian hasrat dunia berhujatkan keheningan malam ..
Barikade-barikade malam menjemput penuh kesunyian yang tak terenyakkan menghantui gelora keasingan semangat kehampaan ...
Aroma mencekik keindahan panorama hati kecil yang menanti cahaya terang berbintik dalam dekapan langit lepas ...
Bercahaya, bersinar terang tatkala ketika ku ingin perlihatkan kebahagiaan dan kepedihan yang terhampar dalam nikmatny dunia hariku ..


Bintang ....
Keanggunan sinarmu damaikan serpihan hati yang ku bawa dan teramat hancur untuk ku persatukan lagi ..
Bintang ...
Kegagahanmu membuat para pemujamu mengharumkan sinarmu dalam bilik kesendirian yang mengusik ,menggulung kesepian hati yg terlanjur berlarut ..
Bintang ...
Keelokkanmu memberikan warna terang dalam semangat kepedihan yang terpancar dari pagi yang kusam ,siang yang lusuh ,sore yang kumal dan malam yang terlalu mengharukan untuk didengar ...
Bintang ....
Kehadiranmu menyejukkan rasa-rasa rindu ,menghangatkan keletihan hati yang senantiasa menunggu seuntai kepastian dalam kepudaran kebahagiaan yang berlalu bersama angin malam ..

Kau slalu ada ,meski ku tak pernah tau kau dimana ..
Disetiap gelap malam kau slalu mencoba tuk slalu terangi satu hati ..
Disetiap kesunyian malam kau slalu coba tuk damaikan satu hati ..
Disetiap keheningan yang menusuk malam kau slalu mencoba tuk menghangatkan satu hati yang perih dalam kesendirian ..

Bintang ...
Akankah dapat aku terus melihatmu dalam angkasa ini ..
Melihatmu bersinar dalm kegelapan malam ...
Melihatmu terang benderang yang bersandingkan sang rembulan ..
Dan melihatmu berkedip ketika ku lemparkan senyumku untukmu ..

Bintang ...
Malam tadi sungguh ku mrasakan keindahan yang tak terkira ..
Sungguh ku merasakan kedamaian yang tramat sangat kurindukan ...
Sungguh ku merasakan kehangatan pelukan sinarmu dalam kesepianku yang s'lalu terurai ..
Sungguh ku merasakan kebahagiaan yang tak bisa ku katakan dengan kata-kata ..
Karena keindahanmu malam tadi pancarkan semangat untuk hati yang kesepian dalam kehidupan ..

Bintang ...
Meski kau jauh tak etrkira dari hatiku ,namun kau slalu ada untuk aku ..
disini ..
Bersama pencipta-Mu ..

Just a "L" (LOVE)


love and care
Just a "L" (LOVE)

Keramahannya menjadikan hati tenang ..
Allah yang telah menciptakannya dalam kebahagiaan ..
Hanya mampu tuk menerima dan menjaganya dalam dekapan ..

Kelaiannya memberikan sentuhan lembut untuk semua hati ..
Kelakar kasih sayang meng-Agungkan asma-Nya ..
Mensyukuri dan mempertahankan dekapan hangat nan elok tanpa keraguan didalamnya ..

Bisikannya menguatkan keimanan ..
Bentangan samudera kesyahidan memupukkan kerinduan abadi ..
Merepih kalbu dan mengusik ragu bebaskan kemarahan dalam amanat ..

Merindunya, menunggunya, dan membiaskannya pada hati yang haus akan kehangatannya ..
Inikah Rahman-Mu, inikah Rahim-Mu ..

Semoga kan tetap dalam dekapan ...

Ar Rahman Ar Rahim ..

Terbekas Kekal

Terbekas Kekal
Terbekas Kekal
Pelikan kecil membusungkan dadanya seraya berkata kepada induknya yang ringkih dalam usianya ..

"Ananda akan selalu melindungi dan membahagiakanmu Ibunda, Ananda tak mau melihat Ibunda berduka lagi dan selalu ingin memandang Ibunda dengan senyuman bercahaya diparas sendu nan elok ibunda ...
Ananda tahu meski tak segagah garuda, meski tak setangguh singa, meski tak sekuat gajah, dan meski tak sepemberani hiu namun ananda bangga akan diri ananda wahai Ibunda ..

Engkau ajarkan kegagahan layaknya garuda, engkau berikan ketangguhan bagaikan singa, engkau hadirkan kekuatan bak gajah, dan engkau tancapkan keberanian tak halnya hiu ..
Kasih sayangmu selalu menyelimuti hari-hariku, membentengi amarahku, menyantuni ketakutanku, dan memenjarakan keluh kesahku ..

Andaikan ananda mampu berikan apa yang Ibunda pinta, pasti akan Ananda lakukan ..
Wahai Ibunda, perkenankan pelikan kecilmu ini membahagiakanmu dengan jerih payahnya, karena sekaranglah Ananda bergegas untuk membalas apa yang Ibunda beri, meski tak akan pernah bisa menandinginya ..
Ibunda ...
Doamu adalah restumu .. "

Induk pelikan memeluk erat tubuh anaknya dg tangisan kebahagiaan penuh haru, tak pedulikan hari t'lah senja dan memaksa mereka tuk kembali ke istana mereka ..

Pelikan kecil ..
Haturkan rinduku untuknya ..
Dalam sayup-sayup kedamaian yg telah Allah beri ..
Dalam doa Ananda untuk Ibunda ..

Allahu ..