Rabu, 01 Januari 2014

Jangan lupakan Dia

Jangan lupakan Dia
Bismillaah ar rahmaan ar rahiim

Jujur ini pertama kalinya aku menulis tentang siapa aku dan kehidupanku, yang benar-benar tak jelas.
Apa yg dimaui hati dan otakku sungguh berbeda 180 derajat, dari apapun itu tak terkecuali soal kehidupan yg terkadang harus mengalah pada keadaan disekitar.

Bermula dari kenal kemudian jadi kebiasaan. Memang sulit  untuk melepasnya lagi kalau sudah terlalu lekat seperti apa yg telah aku jalani selama ini.

Kemarau dan Hujanku

Kemarau dan Hujanku
Kemarauku telah terasing dipelataran cahaya mentari yg masih malu untuk berpijar layaknya pagi yg benderang sesampai sore kemarin
Berurung senja menghantam gulita diantara mendung-mendung hitam yg menghangatkan malam dengan dendang-dendang gelak tawa malam
Percikan derai hujan mulai menitik wajah bumi yg lambat laun mengguyur seluruh badannya dengan beramai-ramai, semua suara riuh terdengar hening tanpa ucap