Selasa, 24 Juli 2012

Musuh atau Teman Setan kah?


Dalam kitab Tanbîh Al-Ghâfîlîn, Abu Laits Al-samarqandiy meriwayatkan sebuah hadits, bahwa suatu ketika Nabi Muhammad Saw. didatangi oleh seorang laki-laki tua yang merupakan penjelmaan iblis la’natullâh ‘alaih. Lalu beliau bertanya, ” Siapa kamu?” Iblis menjawab, “Aku Iblis.” “Untuk keperluan apa kamu datang kepadaku?” tanya Nabi Saw. Iblis kembali menjawab, “Aku dipperintahkan oleh Allah untuk menjawa apa yang engkau tanyakan padaku.” Maka Nabi saw bersabda,  “Jika demikian wahai ma’lûn (makhluk terkutuk), beritahukan kepadaku ada berapa macam dari umat-umatku yang menjadi musuh-musuhmu?”

“Ada lima belas macam orang-orang yang menjadi musuh-musuhku. Dan musuhku yang paling utama adalah (1) engkau Muhammad; (2) pemimpin yang adil; (3) orang kaya yang dermawan; (4)pedagang yang jujur; (5) orang alim (berilmu) yang khusyuk dalam ibadahnya; (6) para juru dakwah; (7) Mukmin yang baik hatinya; (8) seorang yang istiqomah dalam tobatnya; (9) Mukmin yang senantiasa menghindari perbuatan dosa; (10) Mukmin yang senantiasa dalam keadaan suci; (11) Mukmin yang gemar bersedekah; (12) Mukmin yang baik budi pekertinya; (13) Mukmin yang banyak memberi manfaat bagi orang lain; (14) Mukmin yang gemar membaca Al-Qur’an; (15) dan Mukmin yang selalu mengerjakan shalat malam.”

Nabi Muhammad Saw. bertanya, “Kemudian siapakah dari umat-umatku yang menjadi teman-temanmu?” Iblis pun menjawab, “Ada sepuluh macam dari umat-umatmu yang menjadi teman-temanku: (1) pemimpin yang zalim; (2) orang kaya yang sombong; (3) pedagang yang curang; (4) para peminum minuman keras (pemabuk); (5) para penghasut dan pengadu domba (provokator); (6) para pezina; (7) orang-orang yang memakan harta anak yatim; (8) orang-orang yang menyepelekan sholat; (9) orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakat; (10) dan orang-orang yang panjang angan-angan, yakni mereka yang mabuk dengan kesenangan duniawi.”

Rasululllah Saw. bersabda:
“Bagaimana nasibmu apabila dilanda lima perkara? Aku memohon perlindungan kepada Allah semoga lima perkara ini tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya. Pertama, jika perbuatan mesum dalam suatu kaum sudah dilakukan secara terang-terangan, akan timbul wabah dan penyakit yang belum pernah menimpa orang-orang terdahulu. Kedua, jika suatu kaum sudah berani menolak mengeluarkan zakat, Allah akan menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan karena binatang ternak, tentu hujan tidak akan diturunkan sama sekali. Ketiga, jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan, Allah akan menimpakan musim paceklik dalm beberapa waktu, kesulitan pangan, dan kezaliman penguasa. Keempat, jka penguasa-penguasa mereka melaksanakan suatu hukum yang bukan darri Allah, Allah akan menguasakan musuh-musuh untuk memerintah dam merampas harta kekayaan mereka. Dan kelima, jika mereka menyia-nyiakan Kitabullah (A-Qur’an) dan Sunnah Nabi, Allah akan menjadikan permusuhan diantara mereka. ( HR Ahmad dan Ibnu Majah)



Sekarang ikhwan dan akhwat bisa menilai yourselves masing-masing. So, musuh atau teman-teman syetan kah antum?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar