Jumat, 27 Juli 2012

Perangkap dan Jurus Setan!



Ibn Al-Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullâh menyebutkan tujuh macam perangkap yang digunakan oleh setan beserta bala tentaranya dalam upaya menjebak manusia. Pada mulanya setan menawarkan kekufuran, mengajak manusia untuk menolak agama, mengingkari keberadaan Allah Swt., menafikkan kenabian para utusan-Nya, dan menolak keberadaan Al-Qur’an secara keseluruhan maupun sebagian dari ayat-ayatnya.


Apabila perangkap yang pertama ini gagal, setan merancang perangkap yang kedua. Yakni perbuatan bid’ah. Manusia ditawari dengan hal-hal yang dapat mencemarkan dan melunturkan kemurnian ajran Islam. Manusia dibisiski keberanian untuk mengurangi atau melebih-lebihkan ajaran agamatanpa dalil dan landasan yang benar menurut agama.

Apabila perbuatan bid’ah berhasil dihindaran, setan menjebak dengan perangkap yang ketiga. Yaitu asdosa-dosa besar, seperti zina, membunuh , korupsi, merampas hak-hak orang lain, minum minuman keras, mengkonsumsi narkoba, dan durhaka kepada orang tua. Setan sangat ingin menjerumuskan manusia kedalamnya. Terutama bagi orang-orang berilmu. Sehingga orang-orang awam dikalangan mereka menganggap bahwa perbuatan si âlim (orang berilmu) tersebut adalah sebagai pembenaran atas suatu kedurhakaan.

Jika dengan perangkap ketiga ini gagal, setan beserta antek-anteknya menggunakan perangkap yang keempat. Manusia ditawari dosa-dosa kecil. Dengan halus ia berkata, “Manusia berbuat dosa itu wajar. Anda malaikat namanya bila tidak pernah berbuat dosa. Lagipula, bukankah Allah Maha Penyayang. Allah akan mengampuni dosa-dosa kecil selama Anda dapat meninggalkan dosa-dosa besar.”

Rasulullah Saw. bersabda, 
“Setiap orang diantara manusia akan membawa sebilah kayu bakar lalu mereka menyalakan api yang besar, sehingga mereka dimasak dan dipanggang di atas api itu. Manusia tetap menganggap dosa sebagai masalah yang kecil sehingga meremehkannya. Maka orang yang melakukan dosa besar dan merasa takut, lebih baik daripada orang yang meremehkan dosa kecil.”

Apabila perangkap yang keempat ini gagal juga, datanglah setan dengan perangkap yang kelima. Manusia diajak untuk menyenangi hal-hal yang mubah. Seperti menonton televisi berjam-jam, ngobrol dengan tetangga sampai berlarut-larut,atau melakukan hal-hal yang mulanya tidak dilarang, tetapi karena keasyikan melakukan hal tersebut sampai-sampai menunda-nunda kewajiban yang harus dipenuhi. Baik kewajiban kepada Allah, kewajiban di dalam rumah tangga, maupun kewajiban sebagai warga masyarakat.

Jika perangkap yang kelima ini pun gagal, tampillah setan dengan membawa perangkap yang keenam. Perangkap yang lebih canggih daripada perangkap-perangkap sebelumnya. Setan menawarkan kepada manusia ibadah-ibadah yang utama, tetapi memalingkan hal-hal yang lebih utama. Di sini setan akan membukakan tujuh puluh pintu kebaikan. Boleh jadi, untuk sampai ke salah satu pintu kebaikan, seseorang harus melakukan suatu keburukan, atau dia harus kehilangan kebaikan yang lebih utama. Manusia ditawari keasyikan berdzikir, sehingga melupakan tugasnya untuk mengatur dan melayani masyarakat yang membutuhkan. Atau manusia dibisiki kegemaran berpuasa sunnah sehingga mengabaikan tubuhnya, sampai dia tidak mampu mencari nafkah dengan baik. Padahal dirinya adalah seorang suami dari istrinya dan ayah dari anak-anaknya yang bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya.

Adapun perangkap yang terakhir adalah pernagkap yang lebih bahaya dan lebih dahsyat lagi. Khusus bagi orang-orang yang bertaqwa, setan akan mengerahkan seluruh bala tentaranya baik dari bangsa jin maupun manusia untuk menyakitinya. Orang saleh itu difitnah, dicaci maki, diganggu ketenangannya, dihalangi perjuangannya. Kebenaran ajarannya akan disebut dusta. Kebersihan pribadinya akan dianggap skandal. Dan nasehatnya akan dikatakan sebagai tindakan subversif atau meresahkan masyarakat.

Allah Yang Maha Penyayang memberikan bekal dan peringatan kepada manusia agar selalu waspada dari kejahatan setan dan seluruh bala tentaranya, yang tidak akan memberikan kesempatan sedikit pun bagi anak cucu Adam untuk menikmati kebebasan mereguk manisnya iman, sebagaimana firman-Nya:

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu ditipu oleh setan sebagaimana mereka telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan auratnya kepada keduanya.  Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS Al-A’râf [7]: 27)

Nah, ikhwan dan akhwat sudah tahu kan perangkap-perangkap setan yang lengkap dengan jurus-jurus andalannya. Ternyata mereka punya rencana-rencana yang super buat nyesatin kita anak cucu buyut Adam, tapi kita gak boleh terpedaya oleh keahlian mereka buat nyesatin kita, kita balas mereka dengan kekuatan kita yang super duper yang tentunya dengan bantuan dari Allah Swt. So, let’s fighting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar