Jumat, 29 Juni 2012

Jangan Lagi




Dalam dekapanmu ku tumpahkan segala rasa yang kurasakan tadi pagi ..
Kau biarkan aku memelukmu erat, begitu erat dan tak ingin melepasnya sampai tangisku hilang ..
Kau bimbing aku untuk ungkapkan apa yang ku sedihkan sampai kelopak mataku basah akan airmata ..
Ku tuturkan sebuah kata dan kaupun memahami apa yang ku maksudkan ..




Ibunda ...
Maafkanlah ananda jika tadi pagi telah buatmu resah dengan tingkahku ..
Membuatmu bertanya-tanya dengan sedikit sikapku yang tak seperti biasa ..
Mengecewakanmu dengan apa yang ku lakukan tadi pagi ...

Tangisan itu bukan aku yang meminta ...
Kesedihan itu muncul seketika saat ku lihat sosok renta yang lunglai raganya ..
Ia begitu menyanyangi aku, layaknya yang telah pergi meninggalkan aku  ...
Tak kuasa aku menyaksikan  kulitnya yang semakin melekat pada tulangnya, langsung ku berpamit n meminta maaf akan segala salah dan khilafku pada sosoknya yang menyembunyikan kesakitannya untuk tersenyum sejenak memandangku ..

Ku tumpahkan semua dalam ruang yang ada dalam bilik istanaku  ..
Hingga akhirnya kau menemukanku dengan sedikit menyedatkan kata-kata menjawab tanyamu ..
Dan semua ku katakan padamu apa yang ku saksikan pagi tadi ..
Kesedihan pun tak luput dari raut wajahmu, sekali lagi maafkan anakmu ini Ibunda ..

Seraya kau peluk aku sambil kau mengusap kepalaku dan membelai rambutkku dalam keharuanku ..
Seuntai nasehat-nasehat kau berikan tuk bangunkanku dalam keadaan ini ..
Menguatkan aku  akan apa yang akan ku tempuh dalam jalanku kelak ..
Dan kau mencoba tuk percayakan itu semua padamu dan bapak, karena tak seharusnya aku memikirkannya ...

Aku tahu itu, aku sangat tahu akan itu ...
Namun jangan kau larang aku tuk tak bisa memikirkannya, karena tanpa adanya sosok itu akupun tak mungkin ada didunia ini ...

Haruskah aku harus kehilangan orang yang aku sayangi untuk sekali lagi, dan lagi??

Aku belum mampu tuk bahagiakan mereka, namun mereka telah jauh pergi lebih dulu meninggalkan aku disini ..
3 kali aku rasakan sudah orang yang menyanyangiku, membimbingku, dan yang memberi motivasi kepadaku t’lah bersemayam dalam kedamaian mereka ...
Aku masih belum siap untuk kehilangan lagi, baru kemarin rasanya aku mengembangkan senyumku untuk dunia ..

Haruskah aku kehilangan untuk kesekian kalinya?
Ibunda kuatkan aku lagi ...
Ibunda berikan pelukanmu untukku ..
Agar ku menjadi orang yang tegas, yang bijak, dan orang yang tegar ...

Ya Allah pelipur laraku belum sepenuhnya terobati ..
Hamba berharap ada sedikit senyum  kebahagiaan sebelum kau sayatkan kembali hal itu padaku ..

“Bismillahirrahmanirrahim, ya Allah berikan kesembuhan pada sosok yg menyanyangi hamba dan perkenankan hamba selalu melihat senyummnya ketika ku bertemu dengannya.”
Aamiin ..


Get well soon, mbok (mbah) ..
Forgive us ..
Always love u like we love others persons who are love me like U ..
:’) ..

(dirangkai 10 Juni 2012, ditujukan kepada Almh. mbok Katemi, wafat 25 Juni 2012)
Semoga amal ibadah beliau diterima dan dosanya diampuni oleh Allah swt, serta semoga ditempatkan bersama orang-orang yang berada dijalan Allah swt ..
Aamiin ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar